Keseimbangan Ego

Ada bermacam definisi tentang ego.
Anggap sajalah ego adalah kesadaran terhadap diri sendiri
Atau secara singkat Ego adalah Aku.

Pada awal dasarnya ego adalah netral.
Saat ini egois selalu mempunyai konotasi negatif.
Semua orang selalu menghindari sebutan ini.
Dan senang sekali menuduh orang lain dengan sebutan ini.

Jujur saja, setiap orang pasti memiliki sifat ini.
Biar bagaimanapun kerasnya dia mengingkarinya.
Tanpa mengakui keadaan ini orang tak akan bisa memperbaiki diri.
Sesudah mengakui barulah dia bisa mencari cara mengatasi.
Misalnya dengan konsep ego positif.

Dalam suatu siklus ada titik atas dan bawah.
Bila ada ego negatif, berarti ada ego positif.
Contohnya adalah dengan ucapan dan prinsip sebagai berikut:
Biar saja semua orang berbuat jahat, asal aku tetap baik. Atau,
Biar saja semua orang masuk neraka, tapi aku harus masuk surga. Atau,
Biar saja semua orang berbuat gila, pokoknya aku harus selalu waras. Atau,
Biar saja semua orang berbuat maksiat, tapi aku harus tetap bersih. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Untuk memuaskan dan kemudian mengendalikan egonya,
seseorang sebaiknya merubah dulu egonya dari negatif ke positif.
Akan tetapi ego positif sangat mudah berubah ke kesombongan diri.
Maka setelah mantap dengan ego positif tibalah saatnya untuk kembali ke titik keseimbangan.
Karena tanpa keseimbangan segala sesuatu akan runtuh.

Ego berkaitan erat dengan hawa nafsu.
Ego yang seimbang membuat hawa nafsu tenang.
Bagaikan langit yang cerah tanpa awan putih dan hitam.
Maka akan terbukalah segala wawasan baru yang tak pernah terpikirkan.