Jihad ???

"Kita kembali dari jihad yang kecil menuju kepada jihad yang besar
(jihad melawan hawa nafsu)"
Terlepas dari shahih tidaknya hadist ini yang selalu menjadi perdebatan,
hadist ini sering dikutip oleh banyak pihak termasuk ulama besar.
Jelas ada kebaikan yang besar tersirat di balik hadist ini.

Jihad melawan pihak lain pasti ada jangka waktunya,
paling tidak usia tua dan kesehatan bisa jadi pembatas.
Sedangkan jihad melawan hawa nafsu tidak ada putus-putusnya sampai akhir hayat, itulah jihad yang besar.
"Jangan membenci orangnya, bencilah perbuatannya (yang jahat)".
Karena prinsip yang sangat pemaaf inilah maka penaklukan Mekkah menjadi penaklukan yang paling tidak berdarah sepanjang masa.
Dengan kata lain jangan benci orangnya, bencilah hawa nafsunya.

Bagaimana seseorang bisa menunjukkan arah suatu tempat,
apabila dia belum pernah ke tempat tersebut.
Bagaimana seseorang bisa mengajarkan sesuatu,
bila dia belum pernah melaksanakan pelajaran tersebut.
Bisa-bisa dia akan menyesatkan orang lain.
Karena itu jihadlah melawan hawa nafsumu dulu,
sebelum jihad melawan hawa nafsu orang lain.
Bagaimana seseorang bisa jihad melawan hawa nafsu orang lain,
kalau dia belum bisa menguasai hawa nafsunya sendiri.
Bisa-bisa dia akan menyesatkan dirinya sendiri.

Menjaga amanahNya adalah wajib, tapi tidaklah secara berlebihan,
karena berlebihan adalah salah satu sifat dari nafsu.
Tidaklah Sang Pencipta menciptakan segala sesuatu ini secara sia-sia,
karena itu janganlah mudah-mudah merusakkannya.

Gajah di pelupuk mata tak terlihat, kuman di seberang lautan terlihat jelas.
Demikianlah ibaratnya.
Jihad melawan hawa nafsu sendiri adalah jauh lebih sulit dibandingkan jihad melawan hawa nafsu orang lain.

Janganlah takut bahwa hadist di atas akan melemahkan semangat jihad,
sebaliknya dengan menguasai hawa nafsu sendiri maka semangat jihad akan semakin berkobar, dan menuju ke arah yang benar dengan pertolonganNya.

Allah Maha Perkasa,
Dia tidak butuh bantuan kita,
kitalah yang butuh bantuanNya.


.......